#hidupiniseperti photo.

Posted on December 24, 2011

0


Menurut gue waktu adalah sesuatu yang ngeselin. sama ngeselinnya kaya Dave hendrik waktu ngomong KISS: Kisah seputar selebiritis!! Mmmmuuuuaccchhhhh…..Waktu membuat segala sesuatunya menjadi tidak abadi di dunia ini. Waktu juga yang telah menjadikan segala sesuatu yang berawal pasti akan berakhir juga. Dan itu semua terjadi dalam span waktu tertentu. Satu tahun yang lalu mungkin lo bisa aja lagi bermanja-manjaan dengan pacar lewat telepon. Saling ayank-ayank-an. Saling ngegombal: kalo kamu jadi bunga, aku jadi lebahnya. Kalo kamu jadi kate middleton, aku jadi pangeran williamnya, Kalo kamu jadi KD, aku jadi Raul lemosnya. Tapi siapa yang tahu bila setahun kemudian lo dan pacar sudah putus. Sudah tidak memiliki hubungan apapun. Bahkan sudah menganggap tidak saling kenal lagi. Gue. elu. End-kalo kata ABG labil jaman sekarang. dan akan lebih ngenes lagi kalo ternyata setahun kemudian lo mendapati sang mantan pacar berada dalam satu restoran yang sama dengan lo. Dia sedang bersama pacar barunya. Sementara lo masih jomblo. Mata lo menatap dia. Mata dia menatap lo. Zoom in. Zoom out. Zoom in. Zoom out. Terus pacar barunya berbisik kepada mantan lo

“Siapa itu yank?”

*JENG-JENG-JENG-JENG!!*

Sang mantan pacar menjawab masih dengan menatap kedua mata lo

*JENG-JENG-JENG-JENG!!*

“Enggak, bukan siapa-siapa.”

Mereka melanjutkan makan mereka kembali. Sesekali mereka terlihat ngobrol, tertawa lepas, dan saling berpegangan tangan. Lo cuma bisa diem. berusaha untuk stay cool sembari memesan makanan. namun naas ternyata beberapa menit kemudian restoran memasang backsound  lagu sang mantannya Nidji

*JLEB!* membuat lo ingin jambak rambutnya Giring Nidji.

Lo kembali menatap mata sang mantan pacar.

*JENG-JENG-JENG-JENG!!*

Eh ternyata dia ikut-ikutan menatap mata lo lagi. Zoom in. Zoom out. Zoom in. Zoom out.

*JENG-JENG-JENG-JENG!!* (Sorry kalo sinetron banget)

Lo memutuskan untuk pergi ke toilet dengan sikap “stay cool”

Lo nangis di dalem toilet.

Bicara tentang waktu, Siang tadi gue lagi asyik menonton seri dokumenter National Geographic: Into the universe with Stephen Hawking dalam episode Time travel (Menjelajah waktu) di situs youtube. Untuk sekadar informasi aja kalo Stepehen Hawking adalah seorang fisikawan dan kosmologis berkebangsaan Inggris. Dia ini konon katanya punya IQ 160. Jumlah IQ yang sama dengan yang dimiliki oleh almarhum Albert Einstein. Berbeda dengan gue yang jumlah IQ nya gak jauh beda dengan IQ pohon toge.

Apa yang membuat gue tertarik dengan Hawking adalah karena teorinya mengenai waktu. Hawking percaya kalau manusia, suatu saat nanti dalam sejarah peradabannya akan mampu bepergian menjelajah waktu atau lebih dikenal dengan istilah Time travel. Hal ini cukup membuat gue lega. Karena dengan teori ini. gue sempet berpikir kalau pada akhirnya kita bisa bermain dengan waktu. Kita bisa berpergian dengan waktu. Dan kita bisa men-cheat waktu! Bayangkan, Lo bisa bepergian kembali ke tempat setahun lalu. Ke tempat dimana saat lo masih berpacaran dengan pacar lo. Atau lo bisa kembali ke tempat tiga tahun lalu saat lo masih menjadi remaja labil SMU. Bahkan lo bisa pergi ke masa depan untuk sekadar melihat siapa calon istri atau suami lo nanti, dan berapa anak yang bakal lo punya. Waktu tidak lagi berkuasa atas kehidupan kita. Hooray! *tepuk tangan* *salaman*

Ternyata gue salah.

Setelah menonton tuntas seri dokumenter tersebut, hawking memberikan kesimpulan akhir tentang teorinya terhadap time travel. Hawking mengatakan kalo kita hanya mungkin dapat melakukan perjalanan waktu ke masa depan (Future) tidak ke masa lampau (past).

Perjalanan waktu ke masa lampau mustahil dilakukan karena sifatnya yang paradoks, teori ini dikenal dengan paradox theory. Apa itu paradox theory? Buset dari tadi gue ngemeng udah kaya asisten dosennya si Hawking aja nih *minum aQua gelas dulu*

Paradox theory itu seperti ini nih..misal ada seorang pria bernama Boedi yang berniat untuk membunuh sang kakeknya di masa lampau pada tahun 1900. Bila si Boedi berhasil membunuh sang kakek maka Ayahnya Boedi tidak akan lahir donk di dunia ini? Bila Ayahnya Boedi tidak lahir di dunia maka si Boedi juga tidak akan lahir donk di dunia? Jadi kesimpulannya bila si Boedi berhasil membunuh sang kakek pada tahun 1900, maka keeksistensian Boedi akan menghilang seketika di dunia ini tepat setelah ia membunuh kakeknya, dan hal ini tentu saja bersifat paradoks karena bertentangan dengan realita masa depan yang menyatakan kalau si Boedi telah lahir dan eksis di dunia ini.

Setelah menonton dokumenter tersebut dan memahami kesimpulan yang diberikan oleh Hawking. Gue pun merenung dalam-dalam. Berusaha berpikir keras. Mengernyitkan dahi. Menghela napas. Ketiduran.

Well maksud gue gini, Seandainya prediksi Hawking benar, dan dalam waktu 200 tahun yang akan datang kita sudah memiliki mesin waktu yang mampu membawa kita ke masa depan, tentu hal ini menjadi sesuatu yang sangat cool-banget-getu-loh untuk dilakukan bagi manusia. Siapa sih yang gak mau pergi ke masa depan untuk menengok masa depannya sendiri? tentu kita penasaran bukan, tentang siapa yang akan menjadi istri atau suami kita sepuluh tahun mendatang. Apakah kita sudah memiliki rumah tangga dengan anak-anak kita yang lucu-lucu atau masih saja stay single di kos-kosan, kita juga ingin mencari tahu apa pekerjaan kita dalam waktu sepuluh tahun mendatang, apakah kita telah menjadi manager di sebuah perusahaan besar, atau menjadi pengusaha sukses, atau malah mati kelaparan menjadi pengangguran. Tentu kita semua penasaran akan hal-hal seperti ini bukan?

Masa depan memang mengasyikkan untuk dijelajahi. Tapi bila 200 tahun ke depan sains tidak mampu membawa kita pergi ke masa lampau, menurut gue itu payah sekali man. Kenapa payah? C’mon dude *asli berasa banget gaulnya kalo gue ngemeng kaya gini* kita semua pasti pernah donk untuk kepingin kembali ke masa lampau demi mengulang sekali lagi momen-momen yang gak ingin kita lewatkan. Momen-momen yang selalu saja kita kenang. Momen-momen yang selalu saja membuat kita tersenyum sendiri. menangis sendiri. tertawa sendiri. momen-momen yang selalu kita ingat bila kita sedang sendirian. Momen-momen yang selalu kita ingat bila kita sedang nyetir mobil, sedang dalam Bus, atau sedang mendengarkan sebuah lagu dari radio mungkin.

Menurut gue pribadi photo adalah jalan satu-satunya agar kita bisa kembali ke masa lampau. kenapa Photo? Karena kalo spanduk atau baleho kegedean kali. Gue bukan orang yang doyan fotografi dan gue gak terlalu ngerti tentang tipe-tipe kamera, gue juga gak ngerti bagaimana teknik mengambil photo yang benar, Gue pun juga gak ngerti sampai sekarang kenapa cewek-cewek ABG selalu pasang pose bibir dimonyong-monyongin atau lidah dimelet-meletin tiap kali diphoto. Hanya saja terlepas dari semua itu, gue pribadi selalu kagum dengan sebuah gambar photo. Ketika sebuah kamera diarahkan kepada kita yang sedang memasang pose senyum, dan saat kilatan sinar flash menyergap dengan kecepatan cahyanya, di saat itulah gue memiliki keyakinan kalau waktu berhasil diberhentikan untuk sesaat―Detik, menit, dan tahun― oleh sebuah kamera, lalu diabadikan ke dalam bentuk sebuah kertas bergambar. Dan melihat kembali photo tersebut adalah jalan satu-satunya untuk kembali ke masa lampau bukan?

Gue pernah menonton film The butteryfly effects yang dibintangi oleh Ashton kutcher 2004 silam. Gue suka dengan plot ceritanya yang berkisah tentang seorang remaja berusia 20 tahunan bernama Evan treborn yang memiliki kemampuan untuk menjelajah masa lampau hanya dengan melihat gambar photo-photo lama. Cukup dengan melihat photo tersebut, ditambah sedikit konsenterasi, dan daya visualisasi yang kuat, Evan mampu pergi menjelajah masa lampau. pergi menuju waktu dimana photo itu diambil

Ehem.. dan disaat gue menulis Esai ini, gue sedang melihat photo mantan gue, bukan. Bukan photo mantan majikan yang di Jeddah. Tapi ini beneran mantan pacar. Gue sedang melihat photo dia, sejumlah kartu valentine-valentine yang pernah kita saling tukar, dan tiket-tiket bioskop 21 yang pernah kita tonton bareng. Hemm.. dan disaat seperti ini gue berharap bisa seperti Evan treborn. mampu pergi ke masa lampau.

Advertisement
Posted in: Esai