#hidupiniseperti ksatria baja hitam.

Posted on June 22, 2012

3


Judul diatas mungkin rada maksa ya? Mohon maaf. gue nulis postingan ini jam setengah dua pagi soalnya, dan mencari judul postingan yang tepat bisa menjadi sesuatu yang berat untuk dipikirkan. Mungkin seberat menggenjot becak pas tanjakan.

Kali ini gue mau ngeblog tentang perubahan. atau dalam bahasa planet namec disebut dengan change, yang notabene juga menjadi jargonnya Barack Obama saat memenangkan pemilu Presiden U.S yang ke 44 pada tahun 2008 silam.

Perubahan awalnya bisa dibilang menjadi sesuatu yang sucks bagi gue. Entah itu perubahan dalam lingkungan kerja, perubahan dalam usia, dan perubahan dalam hubungan status. Contohya: waktu jaman kuliah, gue pernah punya pacar, dan tiap malam minggu kita kerap menghabiskan malam berduaan dengan nonton bioskop bareng, cipokan di dalam studio, saling pegangan tangan, cubit-cubitan hidung, saling melempar senyum. tiga setengah tahun kemudian hubungan mulai terasa hambar dan basi. Cinta tidak ada lagi diantara kita sepertinya. Cuih! bahasa gue sinetron banget ye 🙂 intinya hubungan itu pun kandas, dan kini gue berubah menjadi jomblo yang tiap malam minggu hanya bisa ngobrol, tertawa, dan cubit-cubitan hidung sama bayangan sendiri di kamar. Dan entah kenapa gue sepertinya jadi curhat.

Oktober tahun ini usia gue akan genap 27 tahun. Dan gue merasakan begitu banyak yang berubah bila dibandingkan dengan tahun-tahun dimana gue masih remaja imut 17 tahunan. Perubahan yang paling menonjol adalah kondisi perut gue yang semakin membuncit seperti om-om, minus mata gue juga kian bertambah, dan rambut putih di kepala gue semakin banyak, dan ketika terlalu banyak berlari otot persendian lutut gue sudah menjerit-jerit. Yap perubahan fisik karena umur memang menyebalkan. Dan lagi-lagi gue sepertinya curhat ya?

Gue selalu menganggap perubahan sucks, dan sebisa mungkin gue menghindarinya, kenapa? karena perubahan selalu menggeser nilai comfort-zone yang gue miliki selama ini, dan buruknya lagi perubahan itu dapat menghilangkan comfort-zone gue dengan instan.

Satu kali gue pernah merasa nyaman dengan satu perusahaan dimana merupakan tempat kali pertama gue bekerja dulu. walau dengan gaji nasakom (NAsib SAtu KOMa) tapi entah kenapa gue selalu merasa enjoy berada di sana, mungkin karena gue memiliki teman-teman kantor yang sudah gue anggap sebagai keluarga kecil sendiri, Pendek kata I’m in love with the environment that I worked with. Lalu datanglah kesempatan untuk bergabung di perusahaan lain dengan benefits yang jauh lebih BESAR. Padahal besarnya sih gak lebih dari Rp. 500,000, tapi emang sengaja ngetik pakai capslock biar berasa keren gila.

Saat itu pikiran gue berkecamuk dengan pertanyaan-pertanyaan :

1. Apakah gue harus pindah kerja dengan benefits yang hanya lebih besar Rp 500,000, dengan konsekuensi belum tentu lingkungan kerja dan teman-teman senyaman di kantor yang sekarang?

2. Apakah gue harus stay di tempat kerja yang sekarang saja, bersama dengan teman-teman yang sudah gue anggap sebagai keluarga kecil sendiri, dengan konsekuensi gaji ikut-ikutan kecil juga?

3. Apakah Ivan gunawan berasal dari bumi atau planet lain?

Pertanyaan-pertanyaan itu terus berkecamuk. Namun gue akhirnya memutuskan untuk meninggalkan tempat gue bekerja. Meninggalkan teman-teman tersayang gue. Meninggalkan comfort zone yang selama ini melekat di gue.

Akhirnya gue bekerja di perusahaan baru, bertemu dengan teman-teman baru, merasakan lingkungan baru, mendapatkan gaji baru yang hanya lebih besar Rp. 500,000 😛

Tiga bulan pertama bekerja di lingkungan yang baru, memang membutuhkan penyesuaian. Karena ada beberapa hal yang berbeda bila dibandingkan dengan tempat gue bekerja pertama sebelumnya. Perbedaan-perbedaan itu adalah :

Gue memiliki SPV (Supervisor) yang cerewet abis. Lain hal dengan SPV di tempat kerja gue yang lama, dia lebih calm dalam memecahkan masalah. bisa dibilang problem solver yang baik. Sebagai perbandingan antara SPV gue di tempat kerja yang lama dengan SPV di tempat kerja yang baru mungkin seperti ini:

Di tempat kerja lama

Gue : “Pak, maaf kemarin saya lupa untuk mengoreksi dokumen ekspor yang diminta oleh customer, mungkin pagi ini akan saya kerjakan secepatnya.”

SPV : “Hemmm…Okay, kamu kerjain sekarang pagi ini. kalau bisa dalam 15 menit kamu sudah selesai mengeditnya lalu mengirimkan ke customer. lain kali jangan diulangi ya. karena saya tidak mau customer telat menerima dokumen”

Gue : “Siap pak, terimakasih!”

Di tempat kerja baru

Gue : “Bu, Maaf kemarin saya lupa untuk mengoreksi dokumen ekspor yang diminta oleh customer, mungkin pagi ini baru akan saya kerjakan secepatnya.”

SPV : “KAMU GIMANA SIH???? LUPA-LUPA-LUPA-LUPA! SELALU SAJA LUPA ALASANNYA! KALAU SEMUA STAFF DISINI SEPERTI KAMU, INI PERUSAHAAN BISA BERUBAH NAMANYA JADI PT. LUPA ABADI TAUK!! KAMU KAN SUDAH 3 BULAN DI SINI, DAN KERJAAN INI KAN KERJAAN YANG BEGITU-BEGITU AJA! KOK MASSSSSSIIIHHHHHH AJA LUPA!! NANTI KALAU GAJIAN. COBA DEH KE APOTIK BELI CEREBROVIT! ATAU BIAR SAYA YANG BELIIN? BIAR DAYA INGAT KAMU ITU TIDAK BERADA PADA TARAF YANG MENYEDIHKAN! ===> Omelan ini bisa diulang terus menerus selama satu jam lebih.

Gue : “………………………”

Di tempat baru ini pula gue menemukan OB (Office Boy) yang level songong nya : Over 90000000. Entah kenapa OB yang satu ini selalu menjawab sinis pertanyaan-pertanyaan sepele gue. Mungkin karena gue masih anak baru ya? jadi kurang asyik aja kalau anak baru enggak di bullyin. Sebagai perbandingan antara OB gue di tempat kerja lama dengan yang baru kira-kira seperti ini:

Di tempat kerja lama :

Gue : “Mas, gula sama kopi habis ya?”

OB : “Iya pak lagi habis, nanti siang baru saya mau beli. Maaf ya, Bapak jadi gak bisa ngopi pagi-pagi deh.”

Gue : “Oh gak papa, Saya ngopi siang aja kalau gitu. Makasih ya mas.”

Di tempat kerja baru :

Gue : “Mas, gula sama kopi habis ya?”

OB : “Ya situ kan punya mata, noh kan bisa lo lihat sendiri tuh kalau toples-nya kosong.”

Gue : “Iya, gue emang punya mata, gue juga lihat itu toples kosong, Ini kan cuma sekadar basa-basi aja njing supaya kita ngobrol sedikit. Gue colok juga mata lo nih *Dalam hati*

Gue : “Kira-kira kapan ya kopi dan gulanya ada mas?”

OB : “Ntar siang! kalau lo buru-buru beli aja noh sendiri di luar. nanti gue kasih duitnya!”

Gue : *Nyari pisau dapur buat colok matanya*

Sepulang dari kantor gue menyempatkan diri untuk rebahan di kamar, melepaskan kepenatan akibat macet jakarta. Tangan gue mengambil remote TV, iseng memencet saluran cable TV dan menemukan acara discovery science. Hukum evolusi topiknya. Gue pun larut menikmati acara tersebut selama 40 menit hingga lupa mandi.

Discovery science berusaha menjelaskan bahwa hukum evolusi ada karena perubahan alam. Spesies yang bertahan hingga detik ini merupakan spesies yang paling adaptif dari perubahan lingkungan. Spesies yang adaptif ini berusaha mati-matian menyesuaikan dirinya dengan lingkungan yang mengalami perubahan di sekelilingnya. Bila mereka tidak bisa adaptif dengan perubahan tersebut maka spesies itu akan mati, dan hilang dari lini generasi, lalu akan punah pada tahun-tahun berikutnya.

Gue pun menyadari kalau di dunia ini tidak ada yang konstan, semuanya serba dinamis, semuanya mengalami perubahan mau tidak mau. Perubahan sudah ada sejak kosongnya jagad raya, hingga terjadinya proses big-bang, kemudian melahirkan sebuah galaksi, planet-planet, dan gugusan bintang. Di planet itu sendiri juga mengalami perubahan, dimulai dari dihuni oleh makhluk purba bersel tunggal yang teramat sederhana seperti protoza hingga kemudian melahirkan makhluk modern yang cantik seperti katie holmes.

Dan gue pun memutuskan untuk selalu terus adaptif menghadapi SPV dan OB di kantor yang baru. hal itu gue lakukan agar gue bisa menjadi spesies yang dapat survive ditengah-tengah perubahan.

Tulisan ini terinspirasi dari tulisan ini

Something that you need to know about this blog:

  1. I write this blog based on my true experiences
  2. The name of the characters on this blog is not real anymore (Except my own character), I change it due to avoid some feuds, lawsuits, or even dead threats to me, my cats, and my dogs.
  3. I dramatize and exaggerate some parts in order to make a good story with a good punchline so that you can laugh your ass off and say “Hey this blog is funny! I love it!”
  4. I write this blog mostly on Friday night and Saturday night. Why? because that’s what forever alone dude do.
Advertisement
Posted in: Esai