#hidupinisepertitoshibatecra

Tentang Menulis

Gue kangen banget masa-masa di mana gue dapat menulis apa saja yang berseliweran di dalam kepala gue pada blog ini. gue masih ingat bagaimana di tahun-tahun 2011-2015 gue kerap menulis pada tengah malam di dalam kamar sendirian ketika weekend tiba.

Terdengar menyedihkan memang, di saat orang kebanyakan menikmati waktu di luar sana membunuh malam bersama pasangan atau teman-temannya untuk have fun sementara gue hanya diam di dalam kamar, berduaan dengan laptop Toshiba Tecra (entah series berapa) yang kini sudah mati total setelah tigabelas tahun menemani gue kala weekend tiba.

Laptop itu cukup mahal untuk ukuran kantong gue saat itu. Gue beli di tahun 2009, tahun di awal-awal gue bekerja. Seingat gue laptop itu seharga Rp 12,000,000 dan gue memutuskan untuk mencicilnya per bulan Rp 1,000,000 selama duabelas bulan.

Sebagai perbandingan laptop yang gue pakai kini adalah lenovo seharga Rp 3,500,000 dan gue membelinya di tahun 2020 silam dengan mencicilnya selama tiga bulan. Jelas sebuah kemunduran.

Tentang Blink-182

Blink 182 adalah band favorit gue semasa remaja dulu. Setelah dua kali bubar akibat ditinggalkan oleh Tom Delonge sang vokalis dan gitaris serta penulis lagu, kini ketiganya kembali manggung dengan format original di sebuah perhelatan musik besar dunia bernama coachella.

Tom mencoba berpakaian seperti dua puluh tahun lalu. Topi baseball yang diposisikan terbalik, kaus polos hitam bertuliskan To The Stars nama perusahaan besutannya yang tidak terlalu jelas apa fungsinya. Menurut gue masih lebih jelas visi misi perusahaan Siantar Top ketimbang To The Stars perusahaan milik Tom itu.

Tidak semua orang punya waktu untuk memercayai big foot, alien dan UFO dalam kehidupan sehari-hari dan kita terlalu sibuk untuk memikirkan hal-hal itu namun perusahaan ini bisa-bisanya memiliki waktu untuk menjadikannya sebagai visi dan misi perusahaan untuk mengurusi hal-hal demikian.

Gue tidak bisa membayangkan bagaimana ketika meeting BoD (Board of Director) dilakukan dalam perusahaan itu maka masing-masing direktur alih-alih membicarakan produk dan rencana strategi pemasaran ke depan atau membicarakan ceruk pasar terbaru untuk sebuah produk maka mereka membicarakan big foot seperti apa yang akan kita kejar nanti? bentuk alien yang kecil seperti ucok baba apakah rekaan dan buah imajinasi belaka? dan hal-hal lainnya yang bermuara dari hasil imajinasi non-sense Tom DeLonge.