#hidupinisepertiMauJadiApa?

March 21, 2015

1

Pertanyaan mau jadi apa dewasa nanti? sering gue dapati saat masih duduk di bangku sekolah. Baik dari SD, SMP dan SMU. Biasanya pertanyaan itu diberikan oleh guru terhadap anak muridnya dengan alasan : Karena memang ingin tahu cita-cita sang anak murid saat dewasa nanti Karena mendapati sang anak muridnya tidur di dalam kelas (dan biasanya […]

Posted in: Esai

#hidupinisepertiCeritaHoror

February 1, 2015

6

Waktu SD gue penakut. Gue takut pergi ke toilet pada malam hari. Gue takut bila tidur dengan kondisi lampu kamar dimatikan. Gue takut di rumah sendirian bila kedua orangtua sedang tidak ada. Dan gue takut kalau di kolong tempat tidur ada Ivan gunawan. Gue beranggapan kalau masa kecil adalah masa dimana imajinasi kita akan hal-hal […]

Tagged:
Posted in: Esai

#hidupinisepertiHarleyDanGorila

January 18, 2015

4

Gue mengenal Harley sejak berusia tujuh tahun. Nyokap pernah menunjukkan foto kita berdua saat masih mewujud bocah. “Lihat, ini kamu saat sedang bersama Harley. Kalian dulu berdua sangat akrab, lucu kan?” Gue melihat foto diri gue yang sedang merangkul tangan Harley. Betul, kita terlihat akrab di foto tersebut. Sangat akrab. Walau agak geli membayangkan apa […]

Posted in: Esai

#HidupIniSepertiKaleidoskop

January 2, 2015

2

Tahu apa yang diharapkan setiap pria saat pergantian malam tahun baru? tentu mendapakan kehidupan yang lebih baik dalam dunia karir dan percintaan. Kedua hal ini  begitu esensial. Karena kedua hal inilah yang menjadikan lelaki seorang pria sejati. Seorang lelaki belum dianggap menjadi pria sejati bila belum memiliki karir yang mapan untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya […]

Posted in: Esai

#hidupinisepertibarlon

October 9, 2014

0

Delusi merupakan salah satu jenis penyakit psikologi dimana biasanya berlangsung selama satu bulan di kepala pengidapnya. Barlon adalah pria delusional. Delusional karena dia kerap merasa dirinya adalah Krisyanto.  Iya Krisyanto vokalisnya Jamrud. Barlon berwajah kotak seperti pria batak pada umumnya. Dia berkulit hitam legam, memelihara jambang yang menyambung hingga ke dagu bawah lalu membentuk janggut […]

Posted in: Esai

#hidupinisepertilesungpipi.

September 14, 2014

0

Ada banyak cara untuk jatuh cinta. Andi, teman SD gue,  jatuh cinta dengan Cindy ketika ia melihat perempuan itu sedang menyibakkan rambutnya. Tidak ada yang spesial dari perempuan yang sedang menyibakkan rambut. Namun ajaibnya hal itu mampu membuat Andi jadi sering menuliskan namanya dan Cindy di tembok rumah. Lalu digambarnya lambang hati diantara kedua nama […]

Posted in: Esai

#hidupiniseperti Life after death?

July 31, 2014

0

“Apa yang terjadi setelah kematian?.” “Gue gak tahu apa yang terjadi setelah kematian, karena gue sendiri masih di sini. Hidup. Dan Bernapas.” “Tapi kan elu gak percaya dengan surga dan neraka, jadi menurut lo kemana perginya orang setelah mati?.” “Gue meyakini kematian itu sendiri sebagai sesuatu yang nihil. sebagai sesuatu dengan apa yang disebut dengan […]

Posted in: Esai

#hidupiniseperti Para Assholes di Gedung Bioskop

June 6, 2014

4

Note: Assholes disini mengacu kepada suatu kaum. Tepatnya kepada kaum-kaum yang gak punya attitude ketika nonton di bioskop. Mungkin kalian pernah merasa terganggu dan menjadi korban dari para assholes ini. Atau mungkin tanpa sadar kalian sebenarnya adalah para assholes itu sendiri. Terlahir sebagai pria movie-freak maka kegiatan menonton film-film blockbuster di bioskop bila weekend  tiba sudah […]

Posted in: Esai

#hidupinisepertimenontonSpider-man.

May 27, 2014

0

May 2002. 12 Tahun yang lalu. Spiderman adalah film yang gue tunggu-tunggu, terlebih gue berencana menontonnya bersama Ms J. Gebetan yang nantinya akan menjadi pacar lalu kemudian mantan gue. Awal perkenalan gue dengan Ms J ironisnya terjadi saat Togar Situmorang salah satu sahabat gue jatuh cinta dengannya. Togar enggak pernah lelah untuk terus bercerita kepada […]

Posted in: Esai

#hidupiniseperti Friendzone.

April 7, 2014

5

Friendzone atau lebih dikenal dengan zona teman adalah status yang diberikan oleh perempuan terhadap lelaki yang ngarep dijadikan pacar. Sudah nonton bareng, sudah dinner bareng, sudah manja-manjaan lewat telepon, SMS, BBM, selalu ingetin jangan lupa makan siang, sudah anterin dia ke mall, sudah bantuin bawaan belanjaannya, tapi ternyata selama ini lo hanya dianggap sebagai teman […]

Posted in: Esai