Tentang Menulis
Oktober 2023, gue melakukan pemeriksaan medikal tahunan dari kantor, dan hasil diagnosa menandakan gue obesitas dan diabetes. Mau kaget, tapi rasa-rasanya sulit juga untuk tidak kaget bila melihat gaya hidup gue lima tahun terakhir. Tidak pernah ketinggalan makan malam pada rentang pukul 10.00 hingga 11.00 malam untuk menikmati nasi uduk malam, nasi goreng gila, bebek madura bumbu hitam, mie ayam bakso telur, dan nasi uduk pecel lele merupakan sumbangsih terbesar menuju suksesnya Diabetes Mellitus Tipe Dua.
Memiliki kebiasaan makan pada jam yang terlampau larut bagi gue pribadi merupakan kenikmatan duniawi tiada tara. Gue tidak akan pernah lagi merasa kelaparan di tengah malam. Bisa langsung tidur lelap, walau keesokan paginya kerap merasa bersalah setelah mendapati gelambir lemak pada lipatan perut semakin melebar. Gue melakukan itu bertahun-tahun tanpa tahu bahwa kebiasaan makan malam pada jam larut malam merupakan hobi yang destruktif bagi tubuh, terutama pankreas, karena dipaksakan oleh otak untuk memproduksi insulin secara besar-besaran guna mengubah glukosa yang membanjir dalam darah agar dapat diolah menjadi energi.
Sekali dua kali mungkin tidak mengapa. Otak masih bisa memerintahkan pankreas untuk bekerja lembur demi memproduksi insulin. Tapi bila setiap hari dan bertahun-tahun? Maka pankreas akan merasa overworked, burnt-out, dan kadang mungkin mulai mempertanyakan eksistensi dirinya. Setelah si pankreas merasakan itu semua, perintah otak dalam memproduksi insulin tidak lagi dipatuhinya. Pankreas akan memproduksi insulin semampunya saja. Bahkan, dalam kasus Diabetes Mellitus Tipe Satu, pankreas tidak lagi memproduksi insulin sama sekali.
Inilah yang disebut dengan insulin resistance, atau insulin yang tidak diproduksi oleh pankreas lagi akibat kondisi kerja yang overworked, burnt-out yang telah dideritanya selama bertahun-tahun saat dipaksakan untuk memproduksi insulin secara besar-besaran terus-menerus. Kondisi insulin resistance dalam tubuh manusia mengakibatkan tidak semua glukosa yang mengalir dalam darah diolah menjadi sumber energi. Akibatnya, glukosa akan membanjiri darah, memenuhi organ-organ vital: ginjal, mata, jantung, hati. Dan inilah yang dinamakan secara medis sebagai kondisi Diabetes Mellitus Tipe Satu dan Tipe Dua.
Lalu apa bedanya antara Diabetes Mellitus Tipe Satu dan Tipe Dua? Tipe Satu adalah kondisi di mana pankreas sama sekali tidak lagi memproduksi insulin dalam tubuh. Pankreas menjadi pabrik yang bangkrut dan ditinggalkan oleh investornya seperti kebanyakan pabrik pada daerah Cikarang. Ia kehilangan fungsinya, terlebih jati dirinya. Tipe Dua adalah kondisi pankreas yang masih memproduksi insulin, hanya saja dalam bentuk limited edition seperti yang Supreme lakukan saat mengeluarkan artikel busana terbarunya dalam empat musim.
Sebulan setelah menerima hasil diagnosa medical check-up, gue memutuskan pergi ke rumah sakit yang lokasinya tidak terlalu jauh dengan tempat tinggal gue, Bekasi Timur. Gue pergi menemui dokter spesialis penyakit dalam, endokrin, dan diabetes. Awalnya gue berharap banyak dengan dokter spesialis ini. Hal ini karena biaya konsultasinya cukup mahal, Rp 450.000, hampir empat kali lipat dari jasa konsultasi dokter umum di rumah sakit yang sama.
Karena uang jasa yang cukup mahal dirasa oleh dompet gue, maka gue berharap si dokter saat bertemu gue nanti akan menjelaskan tentang apa itu diabetes, apa perbedaan Diabetes Mellitus Tipe Satu dan Tipe Dua, dan apa yang menyebabkan seseorang dapat mengidap diabetes. Apakah diabetes dapat disembuhkan atau tidak? Apakah seseorang yang mengidap diabetes memang diharuskan minum obat seumur hidup atau tidak? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu sudah gue catat dalam kepala saat perjalanan dari rumah menuju ke rumah sakit dan siap untuk gue utarakan saat bertemu dengan dokter nanti.
Alih-alih memberikan penjelasan kepada gue tentang diabetes, si dokter dengan sikap terburu-buru langsung menjelaskan jenis-jenis buah apa saja yang sebaiknya gue hindari karena mengandung gula tinggi seperti jeruk, pisang, semangka, durian, melon, dan buah-buah apa saja yang baik untuk gue makan seperti apel dan pir. Setelahnya, si dokter meminta gue untuk tes laboratorium dan kembali lagi ke ruangannya satu jam kemudian.
Satu jam kemudian, hasil laboratorium menunjukkan glukosa gue ada pada level 120 mg. Bisa dikatakan normal, namun hasil HbA1c menunjukkan pada level 7,1%, yaitu masuk kategori diabetes (Normal < 5,7%, Prediabetes 5,7% – 6,4%, Diabetes > 6,5%). Setelah menyerahkan hasil laboratorium, dokter memberikan hasil diagnosa gue dengan Diabetes Mellitus Type 2 Without Insulin and Without Complications.
Setelahnya, si dokter juga dengan sigap menjelaskan ke gue tentang betapa pentingnya memiliki Accu-Check bagi penderita diabetes guna memeriksa gula darah secara mandiri dan instan. Si dokter meminta suster untuk mengambil Accu-Check pada lemari besi yang ada tepat di belakang gue. Suster menyerahkan ke si dokter, dan ini yang paling lucu, si dokter dengan detail menjelaskan kegunaan dan fungsi Accu-Check dengan sangat amat detail. Ia lebih detail menjelaskan produk Accu-Check ketimbang menjelaskan kepada gue tentang penyakit yang gue derita. Gue merasa bahwa gue sedang didatangi oleh sales Accu-Check di Pasar Pramuka.
Yang lebih membagongkan lagi, ketika si dokter memberikan gue kartu nama berisikan nama orang dan nomor WA-nya, lantas ia berucap, “Kamu kalau mau mendapatkan potongan harga, sila kontak orang ini.”
Di hadapan kasir, mbak kasir memberitahukan bahwa total tagihan gue sebesar Rp 4.000.000. Kedua lutut gue lemas. Tambah lemas setelah si kasir menginformasikan bahwa gue diwajibkan oleh si dokter untuk pergi kontrol ke dia sebulan setelahnya.
Something that you need to know about this blog:
- I write this blog based on my true experiences
- The name of the characters on this blog is not real anymore (Except my own character), I change it due to avoid some feuds, lawsuits, or even dead threats to me, my cats, and my dogs.
- I dramatize and exaggerate some parts in order to make a good story with a good punchline so that you can laugh your ass off and say “Hey this blog is funny! I love it!”
- I write this blog mostly on Friday night and Saturday night. Why? because that’s what forever alone dude do.
Posted on April 24, 2023
0